Senin, 19 Oktober 2009

Tugas Softskill (Bahasa Indonesia) PART 2

Peranan Bahasa Indonesia dalam Mencerdaskah Bangsa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku dan etnis dengan latar belakang bahasa berbeda.

Di-Indonesia kesepakatan Bahasa persatuan sebagai Bahasa Indonesia telah dibentuk sejak Sumpah Pemuda (secara de Facto), yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa yang sah sebagai Bahasa pemersatu. Jadi ketika kita menggunakan Bahasa Indonesia jelas sudah kesepakatan kita untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pemersatu yang ter-realisasi hingga detik ini, dengan harapan setiap warga Indonesia di-kedepannya dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa mengalami kesulitan dengan seluruh manusia yang berada di-wilayah Indonesia. Akhirnya, setiap kali kita menggunakan Bahasa Indonesia kita akan teringatkan oleh satu identitas atau peran dari diri kita yaitu : Aku ini Orang Indonesia. Dan setiap kali kita berbahasa Indonesia kita telah mewujudkan salah satu impian Tunggal Ika (Persatuan) dalam Ke-Bhinekaan (Kemajemukan) kita, karena Bhineka adalah sebuah kenyataan sedangkan Tunggal Ika adalah suatu harapan yang terus-menerus sedang di-usahakan realisasinya dalam bidang apapun dan persepsi manapun, kelak harus dikonsensuskan.
Namun belakangan ini ada cara pemakaian Bahasa yang sedang populer yang berlangsung dimana-mana dan dilakukan oleh semua orang dari semua kalangan yaitu : Penggunaan Bahasa Indonesia campur aduk. Sekarang ini orang sedang Hobi untuk mengkombinasikan Bahasa Indonesia mereka dengan bahasa asing, terutama dengan Bahasa Inggris, seperti kata-kata “Fuck banget gitu lho” “You punya barang berapa” “so what gitu lho” “sampai ketemu later ya!” “saya sudah katakan sebelumnya kalau emotion itu selalu terpisah dengan cognition, thats why its very hard to reach konklusi dari kedua hal tersebut.” Dalam argument, dalam bincang-bincang santai, dalam televisi, bahasa Indonesia tipe mutant ini selalu keluar. Mengapa bisa begitu?
Sebetulnya hal ini sudah terjadi sejak dulu, namun fenomena krisis tersebut baru meledak hari ini. Sewaktu Soekarno berdebat dengan salah satu aktifis feminis, dia menggunakan Bahasa Indonesia, Belanda dan Sunda secara campur aduk sehingga membuat orang-orang yang ada disekitarnya jadi bingung. Dan ketika itu Sjahrir menegur “tolong jangan gunakan 3 bahasa sekaligus ketika berpendapat, karena banyak peserta yang bingung. Lagipula kan Indonesia sudah ada Bahasa pemersatu, kenapa tidak gunakan itu saja?” Soekarnopun minta maaf lantas meneruskan musyawarah dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kebiasaan seperti itupun bisa kita temukan dalam catatan seorang Nasionalis seperti Soe Hok Gie (Dalam bukunya Catatan seorang Demonstran), yang biasa mencampurkan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris.
Sebetulnya mudah sekali untuk mencari penyebabnya, Soekarno menggunakan Bahasa Belanda karena Bahasa Belanda ketika itu dijadikan sebagai Bahasa Akademis oleh sekolah-sekolah tingkat tinggi yang memang dikelola oleh bangsa Belanda. Dan banyaknya para Intelektual Indonesia yang belajar di Belanda pada saat itu telah mengesankan adanya identitas “intelek” bagi mereka yang mahir Bahasa Belanda (sebuah Halo Efek), juga ada kesan “Belanda sebagai pusat kegiatan akademik puncak” yang akhirnya memberikan efek pada kesan-kesan pusat ilmu ataupun peradaban tinggi pada identitas Negara Belanda dan seluruh kandungan yang ada didalamnya (Pakaian, Bahasa, gaya hidup, makanan, selera musik, dsb).


PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM KONSEP ILMIAH

Dalam menulis karya ilmiah diperlukan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Karena karya ilmiah itu sendiri akan menjadi sumber ilmu yang akan menjadi rujukan bagi banyak orang dalam menulis. Namun banyak karya ilmiah yang kurang memperhatikan aspek bahasa ini. Kebanyakan dari penulis hanya memperhatikan aspek isi saja.

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berbahasa. Bahasa begitu besar peranannya dalam kehidupan. Adapun pengertian Bahasa Indonesia itu sendiri adalah kesatuan bunyi penuh arti yang bersifat arbitrer yang berfungsi sebagai sarana komunikasi.

Berdasarkan keadaannya, bahasa dapat dibagi menjadi dua jenis dua jenis, yaitu bahasa formal dan bahasa nonformal. Bahasa formal adalah bahasa yang digunakan dalam keadaan yang resmi, sedangkan bahasa nonformal adalah bahasa yang digunakan dalam keadaan yang tidak resmi.

Sedangkan menurut penyampaiannya, bahasa dapat dibagi atas dua jenis, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan adalah bahasa yang yang dipakai dalam berkomunikasi secara langsung, sedangkan bahasa tulisan digunakan dalam berkomunikasi secara tidak langsung.

Kedua jenis bahasa tersebut mempunyai aturan-aturan tersendiri yang harus harus di ikuti untuk berbahasa yang baik dan benar. Dalam bahasa indonesia dikenal istilah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD adalah aturan-aturan untuk berbahasa dengan baik yang benar.

Karya ilmiah adalah tulisan-tulisan yangberidikan tetang catatan ilmu pengetahuan yang disusun atas dasar menggali pegetahuan-pengatahuan lebih dalam. dan dalam menulis karya ilmiah peranan Bahasa Indonesia sangat penting untuk tercapainya karya ilmiah yang baik dan benar.

Dalam menulis karya ilmiah dibutuhkan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan EYD, karena karya ilmiah merupakan sumber ilmu yang akan dipakai sebagai referensi (rujukan) bagi karya lain. Jika sebuah karya ilmiah menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ditakutkan akan terjadi multipenafsiran pada tiap-tiap orang. Untuk mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bahasa Indonesia sangat berperan dalam konsep ilmiah terutama dalam pembuatan tulisan ilmiah.

0 komentar:

Posting Komentar